PENGURUS PGTPQ BESUKI PERIODE 2019 - 2021


STRUKTUR KEPENGURUSAN PGTPQ BESUKI 
PERIODE 2019 - 2021 :

I.  Direktur : Imam Muhroji,M.Pd.I

II. Wadir I (Akademik dan Kemahasiswaan) : Siti Nyamirah,S.Pd.I
   - Staf  : Kusnul Imanah,S.Pd

III. Wadir II (Keuangan) : Fitriyawati,S.Pd
    - Staf : Nurhidayah Lailiyah

IV. Wadir III (Sarana Prasarana) : Ubaidillah Edi P.
    - Staf. : Siti Mardiyah

V. Wadir IV (Humasy) : Saiful Anwar Rivai
    - Staf. : Saekoni.

VI. Kabag TU :  Amin Tohari,S.Pd.I
     - Staf. : Nisa Nazairul Vata

4 Komentar untuk "PENGURUS PGTPQ BESUKI PERIODE 2019 - 2021"

  1. Alhamdulillah..
    Sukses dan Siap Lounching..

    BalasHapus


  2. FREKUENSI & VIBRASI

    Karena segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah energi, maka setiap dari kita memiliki gelombang vibrasi dan frekuensinya masing-masing.

    Apapun kondisi kita saat ini, bagaimana bisnis kita, siapa orang-orang di sekitar kita, bagaimana perasaan kita, adalah hasil dari frekuensi yang kita pancarkan ke alam semesta. *Alam semesta hanya mengembalikan PERSIS SAMA dengan apa yang kita pancarkan!*

    Ketika frekuensi kita berubah, maka lingkungan kita perlahan-lahan pasti akan berubah dah perubahan itu terjadi secara alami/natural.

    Dalam lingkungan pertemanan, ketika sesuatu berubah bukan berarti karena ada masalah tapi hanya karena frekuensinya sudah tidak sama lagi.

    Dalam lingkungan kantor juga demikian. Bila kita sdh merasa berat hadir k kantor, mulai merasakan malas mngerjakan tugas2, mulai merasakan segala sesuatu seolah berat dilaksanakan..., *itu adalah gejala frekuensi anda sdh TIDAK SAMA lg dg lingkungan kerja anda*.

    Bayangkan sebuah stasiun radio dan radio di mobil Anda, ketika frekuensi yang dipancarkan oleh stasiun radio tersebut berbeda dengan frekuensi yang ada di radio Anda, maka Anda tidak akan mendapatkan siaran radionya.

    Sesederhana itu.

    Bagaimana mngatasinya?!

    Coba renungkan ini...

    Dari Abu Hurairah,
    Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

    _*”Tidak dikatakan BERSYUKUR pada Allah bagi siapa yang tidak tahu BERTERIMA KASIH pada manusia.”*_ (HR. Abu Daud no. 4811)

    Maknanya, Allah tidak menerima syukur seorang hamba, *sampai ia berterima kasih kepada orang yang telah berbuat baik padanya...*

    Dg kata lain, dapatlah disimpulkan: *seseorang yang tidak tahu BERTERIMA KASIH kepada manusia yang telah berbuat baik padanya..., maka hampir pasti ia akan menjadi seorang hamba yang sulit BERSYUKUR kepada Allah Subahallahu Wata’la.*


    Saudaraku...

    Mungkinkah berubahnya frekuensi kita disebabkan oleh berkurangnya rasa terima kasih kita kpd org/lembaga yg telah menolong kita?

    Manusia adalah perantara nikmat dari Allah. Oleh karena itu, jadilah manusia yang bersyukur kepada Allah, dg cara berterima kasih kepada orang/lembaga yang telah berbuat baik kepada kita.

    Brgkali dg rasa terima kasih tsebut, hati kita akan mjd semakin lapang menerima segala tugas yg diberikan kpd kita. Bukan lagi kita memandang tugas2 tsb sebagai BEBAN, melainkan *sbg tanda syukur kita krn masih dbantu oleh orang/lembaga tsb*.

    Barakallahu fiikum...


    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel